Kementerian PAN-RB Tegaskan Prakerja Inspirasi Implementasi GovTech Indonesia

Kementerian PAN-RB Tegaskan Prakerja Inspirasi Implementasi GovTech Indonesia

Jakarta, 9 Januari 2024 – Mengawali awal tahun 2024 yang produktif, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja berdiskusi bersama dengan Kementerian PAN-RB  untuk bertukar gagasan dan pandangan terkait implementasi Kartu Prakerja.

Dihadiri oleh Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, beberapa topik strategis dibahas dalam sesi ini termasuk di dalamnya mengenai implementasi government technology (GovTech).

Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja berdiskusi bersama dengan Kementerian PAN-RB  di tanggal 9 Januari 2023 “Program Kartu Prakerja sudah melakukan hal yang hebat dan luar biasa dalam implementasi transformasi digital. Praktik baik dari Program Kartu Prakerja ini menjadi penting sebagai pembelajaran untuk implementasi GovTech,” ulas Menteri Anas di Jakarta pada hari Selasa (09/01).

Menteri Anas menyoroti bahwa implementasi Program Kartu Prakerja berhasil menggabungkan teori dan praktik terkait transformasi digital, memberikan manfaat langsung kepada masyarakat umum. Diskusi ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dalam persiapan layanan digital terpadu yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, mirip dengan sistem yang telah berhasil diimplementasikan oleh Program Kartu Prakerja.

Menteri Anas menyatakan bahwa pengalaman dari Program Kartu Prakerja adalah pelajaran penting untuk implementasi GovTech. Denni menegaskan bahwa pada awalnya, banyak yang belum sepenuhnya memahami tujuan serta peran Prakerja. Namun, melalui kolaborasi yang solid di antara sektor-sektor berbeda, termasuk swasta, universitas, dan NGO, program ini berhasil berkembang hingga mencapai tahap saat ini.

“Arahan langsung dari Presiden terkait Program Kartu Prakerja menjadi salah satu alasan kuat keberhasilan program ini. Selain itu, juga terdapat Komite Pengarah Kebijakan, PMO digital untuk penyampaian layanan, serta kerja sama lintas sektor,” ungkap Denni.

Dia menyoroti bahwa Program Kartu Prakerja, sebagai langkah inovatif dalam ranah digital, memerlukan respons yang cepat. Berbagai metode pendekatan diterapkan untuk memastikan bahwa informasi terkait Kartu Prakerja dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

“Perlu dipahami program ini diciptakan untuk semua kalangan, sehingga berbagai macam pendekatan berbagai macam pun digunakan, termasuk melalui media sosial. Selain itu penggunaan bahasa pun dipilih agar tidak berjarak dengan pengguna. Hal ini dilakukan agar informasi terkait Prakerja mudah dicari dan tidak simpang siur,” lanjutnya.

Denni menekankan bahwa Program Kartu Prakerja sejalan dengan tujuan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Program Kartu Prakerja tidak hanya sekadar pada proses bisnis pemerintah, namun juga memberi dampak konkret dan terukur kepada masyarakat. Program ini juga memiliki keterkaitan dengan bidang-bidang SPBE Prioritas, antara lain pendidikan, bantuan, kependudukan, hingga OSS.

Setelah mendengar perjalanan Program Kartu Prakerja, Menteri Anas menyatakan bahwa pengalaman dari Program Kartu Prakerja adalah pelajaran penting untuk implementasi GovTech. Berbagai contoh positif dari program ini dapat diadopsi dalam berbagai layanan pemerintah.

“Saya senang mendengar progres dan pengalaman Program Kartu Prakerja dalam melakukan transformasi digital pemerintah di bidang pelatihan bagi masyarakat yang dampaknya berkelanjutan. Mudah-mudahan Kementerian PANRB dan Program Kartu Prakerja terus dapat berkolaborasi dan bekerja sama, khususnya terkait transformasi digital,” tutup Anas.